Minggu, 02 Oktober 2011

curcol setelah reunian

Aku tahu aku masih menyimpan harapan yang besar padanya.
Tapi dia seakan tak peduli.
DAn memandangku sebelah mata sambil tertawa meremehkan.
Dia mungkin hanya tidak tahu kalau dulu sebenarnya hatiku sangat ingin menyambut hatinya.
Namun mungkin kesabaran tak dimiliki, hingga dia kini berpindah hati.
Sebenarnya aku merindu sekaligus merana. Menyedihkan!
Tapi aku tetap tertawa dan bersikap seolah- olah hatiku baik- baik saja.
Mungkin aku sedikit tertutup dengan hatiku meski orang mengenalku sebagai sosok yang periang dan humoris.
Aku ingat sekali saat kemarin dia tertawa sinis, sakit.
Benar- benar menyakitkan dan aku harus menutup lukaku sekarang juga.
Sebelum semuanya berlanjut dan aku semakin dihantui bayang- bayangnya.
Dan sekali ini ku ucapkan semoga jalan terbaik selalu menyertai kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar